EJAAN BAHASA BALI DENGAN HURUF
LATIN DAN HURUF BALI
Menurut Keputusan Pasamuan Agung,
ejaan Bahasa Bali dengan huruf latin itu disesuaikan dengan ejaan Bahasa
Indonesia, maksudnya ialah :
1. Ejaan itu dibuat
sesederhana-sederhananya
2. Ejaan itu harus fonetis, artinya
tepat atau mendekati ucapan yang sebenarnya.
Bersadarkan hal-hal tersebut diatas, maka ditetapkan
huruf-huruf yang dipakai untuk menuliskan Bahasa Bali dengan huruf latin
sebagai tersebut dibawah ini :
1. Aksara suara (vokal) : a, e, I, u, e, o (enam buah, telah dirubah pepet dan taling
sama)
2. Aksara wianjana (konsonan) : h, n, c,
r, k, d, t, s, w, l, m, g, b, ng, p, j, y, ny (18 buah)
Jika dituliskan dalan huruf-huruf Bali yang ada sekarang
dengan tulisan Bali Latin adalah sebagai berikut :
a. Aksara suara :
1, h,H ,
Á, Á, = a
2, h) = e
3, hi,
hù, ÷,÷o, = i
4, hu,hU,ú,úo, = u
5, eh,Eh,6,ü, = e
b. Aksara wianjana :
1, h, =
h/a
2, n,x, =
n
3, c,___È_, =
c
4, r, =
r
5, k = k
6, g,
f, =
g
7, t,q,`, = t
8, m, = m
9, \, =
ng
10, b,v, = b
11, s,[,], =
s
12, w, =
w
13, l, = l
14, p,8, =
p
15, d,a, = d
16, j, = j
17, y, = y
18, z, = ny
keterangan :
a.
Aksara suara :
1. Wisarga
ha (dengan sandangannya, ditulis sama dengan a kara)
2. Suara
dirge (ulu sari, suku ilut dan sebagainya) disamakan ditulis dengan aksara
hrasua (pendek)
3. Penulisan
antara pepet dan taling disamakan (telah disesuaikan den EYD)
4. Bentuk
aksara suara rangkap:ai/ia = e (taling) dan au/ua= 0 (diambil bentuk sandinya
saja)
5. Menurut
para ahli dinyatakan, bahwa kata-kata yang ditulis dengan wisarga ha, pada
umumnya adalah kata-kata yang ditulis dengan a kara adalah kata-kata yang buka
asal Bali (Jawa Kuna atau Sansekerta). Sehubungan dengan itu aksara suara
diganti dengan :
h
,÷ = hi, ú=hu, 6=eh, 3=eho.
b.
Aksara wianjana
1. Jumlah
aksara Bali Latin sama dengan jumlah ha, na, ca, ra, ka, Bali (18 buah)
2. Penulisan
:
x, =
(na rambat, murdania)
__ È _, =(ca
laca, talawia mahaprana)
f, =(g
agora, kantia mahaprana)
q, =(ta
tawa, dantia mahaprana)
`, =(ta
latik, murdania)
v, =(ba
kembang, ostia mahaprana)
[, =(sa
sapa, murdania)
], =(sa
saga, talawia)
8, =(pa
kapal, ostia mahaprana)
a, =(da
madu, murdania)
pemberian nama aksara
wianjana dengan istialah dantia dan murdania saja dianyatakan tidak tepat. Yang
benar ialah disamping sebagai b\nama-nama yang telah umum diharapkan
mempergunakan istilah sesuai dengan nama pakadangan aksara (daerah artikulasi).
1.
Kanthya =
aksara kerongkongan
2.
Talawya =
aksara langit depan
3.
Danthya =
aksara gigi
4.
Osthya = aksara bibir
Penulisan d dan dh di
Bali umumnya disamakan kecuali pada buku Ramayana, kern.
Pustaka :
Antara,IGP.2011, Prosa fiksi bali,Yayasan Gita
Wandawa,Singaraja
Tinggen,Nengah.1957/63,Pedoman Perubahan,Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali,RHIKA,Singaraja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar